Selasa, 29 Desember 2015

HADIAH PALING INDAH - MOM TO BE

Allah memang Maha Baik, Allah Azza Wa Jalla tempat meminta segala sesuatu yang bahkan untuk diucapkan pun rasanya sungkan karena kebaikanNya yang seringkali berlebih

berbagai doa baik selalu kami amienkan selama acara pernikahan kami, doa-doa baik dan tulus dari teman dan keluarga yang selalu terselip kata "semoga cepet dapet momongan ya sayang"
kubalas dengan senyum dan pelukan hangat serta amien yang dalam di hatiku, memanjatkan pinta pada Allah atas permohonan itu aku sungkan, rasanya masih terlalu cepat, limpahan bahagia saat pernikahan kamipun tak henti kusyukuri sampai detik ini

namun Allah memang tak pernah terlambat dan tak pernah tak sayang pada hambaNya
3 minggu setelah pernikahan kami, aku dinyatakan positif hamil dan resmi mengandung janin didalam rahimku
iya, ada sosok lain didalamku yang sangat bergantung pada aku dan hanya aku
tak ada yang mengalahkan rasa syukurku atas hadiah paling indah dalam pernikahan kami, Allah mempercayai kami dan semoga janin yang ada didalam rahimku tumbuh sehat dan baik sampai aku melahirkan nanti :")
assalamualaikum kakak, waktu usg ini usia kaka 8weeks dan saat itu di layar usg detak jantung kakak terlihat naik turun dan sehat, si suami sampai netes airmatanya, duh anak abi dan bunda yang sehat, soleh, pintar :')

keluhan dan perubahan fisik banyak terjadi, mual yang sering dateng, lemes tiba-tiba dan pusing hebat yang seringkali muncul bukannya mudah untuk dilewati begitu aja apalagi saat jam ngantor, namun tiap pagi sebelum bekerja selalu kusugesti dan kuelus perutku sambil berucap pelan, "kakak anak pintar anak soleh anak sehat, kita ngantor ya nak hari ini, kooperatif kan sama bunda, nanti bunda makan sayur dan buah biar kakak sehat terus ya nak, bismillah". AJAIB, seharian mualku berkurang, pusingku ga sering kambuh, dan nafsu makanku normal cenderung rakus :p tapi kadang suka lupa mensugesti diri, dan kakak suka iseng bikin muntah atau keringet dingin lemes dikantor hehe maaf ya nak

tumbuh sehat dan baik ya nak didalam rahim, Allah protect us as always :)




Kamis, 05 November 2015

The Day - 25102015

Alhamdulillahirabbilalamin,
pada saat kuketik blog ini, merupakan hari ke-12 aku resmi menjadi istri dari Rega Natara 
lelaki yang berjanji di hadapan orangtuaku dan seluruh tamu yang hadir pada saat akad untuk menjadikan aku teman hidupnya dan mengambil alih seluruh kewajiban ayahku terhadap putrinya

segala keriwehan sudah dimulai sejak tanggal 22 Oktober 2015, kami sekeluarga dari Pihak Perempuan sudah mengadakan pengajian untuk berdoa bersama agar acara pernikahan kami nanti lancar dan diberkahi
dan tibalah tanggal 25 Oktober 2015, jam setengah 4 pagi kami sekeluarga sudah menuju ke tempat resepsi kami, di Gedung Antam dan begitu sampai disana, buru-buru banget turun dari mobil ga sabar pengen segera liat ruang resepsi yang ternyata masih dalam proses dekor oleh Tim Puspita Sawargi, hwaaa baru 65% begini aja udah bagus hihi, ga sabar liat hasilnya nanti dan yang bikin aku speechless adalah banyak dekor impian yang gajadi kuambil dikarenakan tambahan biaya yang lumayan, akhirnya dihadirkan di raung resepsiku gratis sbeagai bonusan dari Tante Lynda sang owner Puspita Sawargi, girangnya setengah mati hehehe mayan banget loh harga tambahannya untuk pake tambahan karpet rose petal putih yang cantik itu plus lampu kristal di tia-tiap meja vip, dan alhamdulillah dalam waktu singkat tepat pukul 07.30 WIB ketika aku sudah selesai rias dan sudah siap memasuki ruangan akad, semua sudah beres, rapi dan indah banget
sekali lagi, Puspita Sawargi memang sangat memuaskan, ada harga ada rupa, you get what you paid

dan singkatnya, terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran acara kami sampai dengan selesai, keluarga, teman-teman dan seluruh vendor yang luar biasa, i cant say much word to say THANKYOU ALL 
.
dan ini sedikit penampakan dari acara pernikahan kami kemarin :

ini tempat kami melangsungkan akad, katanya banyak malaikat turun menyaksikan hamba Allah mengikat janji suci di tempat ini


akhirnya, lepas sudah ya status sebagai pacar aku :p
alhamdulillaaaahhh


ciyeh tanda tangan di buku nikah bukan di daftar hadir tamu nikah


alhamdulillah punya dua mama cantik, dua ayah ganteng


karpet rose petal idaman di lorong pintu masuk, sukaaaaa banget


singgasananya mas rega dan mbak tya dalam 2 jam :p


and the last, my best
apalah arti aku tanpa kalian 
sista ila sang penjodoh antara aku dan mas
miss enja, sahabat terbaik di kantor
embeth dan nindy, my soulmate, cinta pertama jaman kuliah sampai kapanpun
fitri (yg udah pulang duluan dan ga ada di foto ini), sahabat dari jaman esempe, psikolog terbaik versiku
dea teman kuliah yang paling sering kutebengin kosnya untuk revisi skripsi
esty dan tikaku sayang teman angkatan BTN tapi sayangnya mereka gaikut foto :(


im officially mrs rega natara, anyway :)
alhamdulillah









Selasa, 15 September 2015

RUMAH SELANJUTNYA

"yang penting itu kehidupan setelah menikahnya, mau tinggal dimana kalian?"

pertanyaan itu lagi, seperti bisul yang tiba-tiba muncul saat lagi enak-enaknya santai dikala liburan
ditengah persiapan pernikahan kami yang makin mendekati hari H, pertanyaan seperti itu kerap muncul, dari teman, dari keluarga dan terutama dari orangtuaku.
aku yang bekerja di jakarta dan masih berusaha menyelesaikan studi S2 ku di jakarta dan mas yang bekerja di tasikmalaya tentu memunculkan pertanyaan, lalu mau tinggal dimana?

untuk sementara sampai dengan studiku selesai, aku masih akan tetap tinggal di jakarta dan mas akan tetap tinggal di tasik. iya, kami akan menjalani long distance marriage setelah honeymoon nanti
tapi hal itu tidak akan berlangsung lama, menurut prediksiku akhir tahun ini studiku akan selesai dan itu berarti kami hanya akan menjalani waktu long distance marriage selama 2 bulan sampai dengan kelulusanku
kuharap kampus akan menepati janjinya untuk masa studi yang ditempuh memang akan berakhir pada desember tahun ini

lalu, mau tinggal dimana?
jujur saja, sampai dengan detik ini kami belum memutuskan, tapi kami sudah memiliki 2 alternatif kota untuk kami tinggali yaitu semarang dan tasikmalaya
ya, aku ingin pulang ke semarang, merasakan kenyamanan hidup bekerja tanpa dijebak rutinitas berangkat sehabis subuh dan pulang saat malam menjelang, demi menghindari macet jakarta
kota dimana aku menghabiskan masa remajaku dan tumbuh besar disana
masalah rumah? untuk sementara kami tidak memusingkan hal itu
orangtuaku yang saat ini menetap di tangerang, memiliki 3 rumah disana, lokasi dan tempatnya pun nyaman sekali, jadi kami bisa bernafas lega

kemudian, pilihan selanjutnya ; Tasikmalaya
yak, tentu saja karena ini kota kelahiran dan homebase nya si mas dan keluarga
kota kecil yang sangat tenang
tenang dalam arti yang sebenar-benarnya, kecamatan didaerah rumahku di semarang aja masih lebih rame daripada kotanya si mas menurutku, hehe
tapi aku sukaa sekali, aku bisa berangkat ke kantor dengan menggunakan becak, masih bisa makan siang dengan nasi tutug oncom seharga 2 ribu rupiah, aku pasti bisa berhemat banyak hehe
rumah tinggal selama disana? aku tidak begitu khawatir karena kami yakin kami bisa membeli rumah sendiri disana, rumah mungil di kota kecil kami masih yakin bisa membelinya, walau dengan mencicil kan :p

satu hal yang kubayangkan apabila aku memilih tasikmalaya sebagai kotaku, orangtuaku pasti berat hati melepaskanku dan untuk menjangkauku disana bukan perkara mudah, jalan yang dilalui cukup menguras tenaga untuk orangtua dan hanya bisa ditempuh dengan jalur darat dari jakarta

maka dari itu, sampai detik ini kami sendiripun masih memikirkan akan tinggal dimana kami nantinya?
bagiku, dimanapun kami tinggal, tidak menjadi masalah untukku
aku akan tetap menghargai keputusan mas ega, mau dibawa kemana istrinya kelak, toh selama aku berada didekatnya, dimanapun itu, aku tetap merasakan rumah yang sesungguhnya


Senin, 31 Agustus 2015

Finally, Puspita Sawargi and Rina Gunawan Wedding Service

H-55 menjelang hari pernikahan kami

masih ga percaya aja rasanya kami akan menikah dan menjadi partner halal seumur hidup, such a wonderful thing ever ehehe

resepsi kami berdua akan digelar tanggal 25 Oktober 2015 di Gedung Antam
venue yang kami rasa cukup sesuai dengan kriteria yang diinginkan orangtuaku, iya orangtuaku memang banyak dominan dalam hal ini itu, karena acara resepsi memang diadakan di kotaku jadi yaah mama dan ayahnya si mas cuma terima laporan progress ini itu

kami memilih untuk menggunakan Puspita Sawargi sebagai catering pernikahan kami, catering yang cukup heits dan selalu paling ramai dan penuh pengunnjung standnya setiap wedding expo dan berbagai wedding event lain di jakarta
capeng-capeng di Jakarta pasti tau banget sepak terjang dan track record si Puspita Sawargi ini, dekornya yang super duper cantik bikin capeng perempuan enggan beranjak dari stand mereka, eits ga cuma dekor sih, makanan mereka pun oke punya dan rekanan mereka dalam hal rias dan entertainment pun banyak banget jadi kita bisa punya banyak pilihan

ada harga ada rupa
Puspita Sawargi memang tergolong mahal tapi ya itu balik lagi ke selera kita, kita yang punya gawe jadi kita bisa menentukan budget dan pilihan kita agar bisa masuk dengan apa yang Puspita Sawargi tawarkan
Tante Lynda si pemilik catering pun baiknyaaa subhanallah, beliau pasti layanin kita dengan ramah dan supel, bikin capeng banyak mau macem aku merasa diperhatikan haha
tapi si tante ini seringnya sibuk, customer beliau banyaaak cyin jadi tiap mau konsul dan ngedeal harga sama beliau kudu pinter-pinter nyari waktu yang sepi, misal yaah sabtu pagi atau hari kerja (biasanya aku bolos ngantor :p)
marketing puspita sawargi yang handle aku adalah teh poppy, teteh cantik ini sabar dan telaten sih tiap kuhubungin untuk tanya ini itu perihal proposal yang udah kita sepakatin
pernah nih udah bela-belain bolos kantor dan kekantor puspita sawargi nun jauh di jatibening sana, yaiyalah jauh secara rumah aku di karawaci, kan bye banget kan
udah dibela-belain kesana karena malemnya udah janjian sama si teteh poppy buat ngefix in proposal eh si teteh ga masuk kantor, huwaaaaaaa nyesek yaa
dan tante lynda lah yang handle, tapi kan ya ga mungkin dong ya hal-hal printilan didiskusiin sama si tante yang sering sibuk nerima telepon dari klien lain, akhirnya tante lynda minta mba may, dan mba may ini ga ramah banget yaa selama ngehandle kita, ga ramah plus lemot (kata mama aku ya ini) jadilah si mama mulai kesel dan bete buat ngebicarain hal-hal lain sama dia, sayang banget kan ya aku udah bela-belain bolos kerja eh malah ketemunya marketing yang begini, akhirnya kita mutusin untuk ga berlama-lama discuss sama si mba may ini, dia kurang ngehargain kita dan kitapun udah males aja bawaannya
kecewa sih, meskipun aku bukan customer dia tapi kan ya aku customer puspita sawargi, which is tempat dia kerja juga, mungkin kalo dari awal aku dihandle sama si mba may ini aku udah kabur kali yaa gajadi pake puspita sawargi :(

tapi overall, sampai dengan persiapan menjelang hari H ini, aku cukup puas sama paket yang ditawarkan Pupita Sawargi, aku jatuh cinta sama dekor mereka, too beautiful to be true

Rias dan baju pengantin kami nanti, kami pilih untuk menggunakan Rina Gunawan Wedding Service, karena mereka ini rekanan puspita sawargi dan satu-satunya sanggar yang menyediakan kebaya untuk orangtua perempuan, pusing aja si mama - mama ini buat mikirin jahit kebaya lagi, maunya terima beres aja, dan alhamdulillah di rina gunawan ini komplit dan kebaya bludru item jawa yang kumau banyak banget pilihannya dan lucky me ya, pas lagi fitting awal disana ternyata ada kebaya bludru item terbaru yang 85% hampir selesai dan alhamdulillahnya lagi aku dijanjiin untuk pake perdana koleksi terbaru mereka tanpa dikenain biaya tambahan, okey im a lucky one right

doakeun yaa, semoga semua yang kami persiapkan ini berjalan lancar sampai dengan hari H :))

love

Selasa, 04 Agustus 2015

Bosan Jadi Pegawai (Bank)

Rezeki emang bisa dateng dari mana aja,
dan 7 dari 10 pintu rezeki yang Rasulullah bilang adalah dari berdagang
terus yang lagi nulis blog ini kenapa masih aja jadi pegawai bank?

sehabis idul fitri kemarin, temen-temen dikantor pada ngeluh karena berat badan mereka mulai liar naik kesana kemari
dan salah satu dari teman perempuanku minta tolong agar aku mau membawakan dia menu makanan diet mayo untuk 13 hari kedepan, ya karena sekalian juga si adek kecil nan endut dirumah lagi program diet mayo dan begitu aku cerita ke temenku ini dia jadi pengen ikut sekalian juga
karena keberhasilan aku nurunin bb sampai dengan 7 kg 2 bulan lalu, temen-temen dikantor jadi pada pengen ikutan program makan yang aku jalanin
(hihi padahal aku dibully abis waktu pas lagi jalanin program makan itu :p)
dan alhamdulillahnya peserta yang mau ikutan program ini lumayan lah menurut aku buat pemula kayak aku yang ga pernah jalanin usaha apapun
jadilah, kubuka catering kecil-kecilan dengan nama "Pawon Mayo"

singkat cerita, tiap pulang kantor nambahlah kegiatanku
ngubek-ngubek dapur di malam hari dan bangun besok subuhnya untuk siapin menu diet mayo temen-temen dikantor
semangat dan happy aja gitu ngejalaninnya, selelah-lelahnya aku pulang kantor entah kenapa sekarang ga rasa lelah itu ngebebanin aku
ngeracik bumbu-bumbu didapur, 'njerang sayur', ngolah daging, nyusun di lunch and dinner box, nenteng itu box makanan pagi-pagi kekantor, ngumpulin lagi box itu sorenya buat kubawa  pulang lagi
seru aja rasanya
harga paket catering diet mayo yang kutawarkan juga murah, dibawah harga pasaran di jakarta, dan soal rasa? boleh banget di adu, temen-temen dikantor sampai heran kok makanan diet mayo yang pantangan dan musuh utamanya adalah garam kok bisa seenak ini
hihi, rahasia dapur keluarga lah ya bok

sekarang, setiap harinya aku ga sabar nunggu jam 6, solat maghrib dan pulang kantor
aku lebih bersemangat untuk berhadapan dengan kompor dan ulekan daripada layar monitor di kantor
pemasukan dari usaha ini walau masih terbilang usaha kecil juga lumayan, bisalah menyamai setengah gaji aku di bank

kalau boleh jujur, aku bosen kerja didepan monitor dari pagi sampai malam begini
belum lagi rumahku nun lumayan jaraknya di karawaci sana dan lokasi kantor aku yang di daerah monas, sebenernya jarak sih ga begitu nyiksa, tapi macet dan waktu tempuh yang jadi lama itu yang bikin aku hampir mati rasa sama macetnya jakarta
seandainya aku punya usaha catering, aku bisa jalanin usahaku sendiri tanpa mesti disiksa rutinitas begini
berulang kali kuceritakan semua mimpi-mimpi aku ke mas rega, ga bosen-bosen juga dia bilang kalo dia selalu akan dukung mimpiku untuk berwirausaha, dia emang dasarnya lebih prefer istrinya sibuk tapi dirumah daripada mesti ngeliat aku berangkat subuh pulang isya setiap harinya
beberapa temen ada yang dengan entengnya nyeletuk waktu tau niatku buka usaha catering, "yaelah sin udah kuliah s2 notariat tinggi-tinggi eh malah ujungnya ngulek bawang lo didapur"
bukannya hidup itu berproses? jadi notaris itu emang ga butuh modal? dan umur aku masih 24, sementara usia aku boleh ikut ujian negara untuk jadi notaris adalah 28 dan ada spare waktu nunggu untuk aku prepare kantor notarisku, kira-kira umur 30 paling cepet aku bisa kantor notaris
Amien Ya Allah

dan sekarang ini, sambil ngetik tulisan ini aku masih ga sabar nunggu adzan maghrib dan cepet-cepet cabut dari kantor buat ngeracik masakan menu besok :(
aku bosan jadi pegawai bank

Kamis, 23 Juli 2015

Idul Fitri 1436 H Kali Ini

Taqaballahu Minna Wa Minkum
Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin ya semua :D

Suasana Idul Fitri dan  momen bermaaf-maafan emang punya dua sisi yang kadang bikin gemes sendiri ya
keuntungannya kita bisa menjalin lagi komunikasi dan merekatkan silaturahmi dengan keluarga, kerabat dan teman-teman yang jarang bangetkomunikasi sama kita
gemesnya, kadang momen begini bikin serpihan masa lalu yang memang sudah lewat suka tiba-tiba nongol didepan kita tanpa kulo nuwun dulu

lebaran kali ini sudah pasti pulang ke semarang,
tempat pulang terbaik untuk memulihkan kembali jiwa yang hampir 'sengklek' ditempa jakarta
dan di semarang, setiap ruas jalan, setiap sudut, setiap bangunan ada ceritanya
cerita yang bikin deg-deg semriwing di hati somehow itu biasa aja tapi untuk mengulang lagi itu semua, ehehe sorry aku wis move on pol! :p

pulang kali ini, benar-benar aku nikmati melewati hari raya dan momen quality time terakhir sebagai si sulung bersama keluarga, mengingat tahun depan lebaran pasti aku akan membagi waktu antara keluargaku dan keluarga calon suamiku
ku datangi satu persatu tempat-tempat di jawa tengah, yang tiap kali kukunjungi, berapa kalipun tak pernah membosankan
tempat yang membuat jiwaku genap kembali, penuh akan kebahagiaan dan kuyakini mampu kubawa semangat ini untuk kembali ke jakarta

menjelang pernikahan kami yang hanya tinggal menghitung minggu rasanya cobaan yang Allah berikan seperti menguji benar niat kami,
pertentangan pendapat, mood yang naik turun, beda selera dengan keluarga tentang printilan-printilan nikah kami, dan mantan yang kadang suka tiba-tiba nongol sekedar nyapa

apapun itu, Allah telah menguatkan dan meyakinkan aku untuk tetap memegang teguh komitmen kami untuk menikah, semua kerikil-kerikil kecil insha Allah tak membuatku langkahku tersandung karna mataku cukup awas melihat dan mengantisipasi :p

Counting Down H-94
Bismillahirrahmanirrahim

Senin, 01 Juni 2015

RUMAH KEDUA

Rumah Kedua,

tempat dimana kita bisa berpulang tanpa mengenal tempat
dimanapun itu, selama rumah keduaku berada, aku tetap merasa pulang
menjadi diriku sepenuhnya dan bercerita apapun tanpa ada yang harus kupikir ulang

Rumah Kedua,

tempat dimana hal tersulit menjadi cerita indah untuk ditertawakan
dan hal membahagiakan semakin merekatkan
tempat dimana kujatuhkan peluk terdalamku dan menertawakan dunia
dan rumah kedua ku ikut tertawa bersamaku

Rumah Kedua,
dimana aku selalu diperolok dengan panggilan menyebalkan
dan kalimat paling jujur yang menyakitkan tentang apapun terucap tanpa kepalsuan
rumah keduaku menyadarkan walau dengan kalimat paling mematikan

Rumah Keduaku,
adalah mereka yang kubagi cerita bahagiaku setalah Rumah Pertamaku
dan tempat terbaik untuk kuhabiskan tangisku


karena mereka yang ukir lagi senyum penuh kejengkelan di wajahku
setidaknya mereka mencoba redakan tangisku :')

Ps :
See ya, lo berdua nongol di blog rahasia gue
iya iya
me love you both
nindya kirana chandra devi dan giar betha rahmani GILA

Jumat, 29 Mei 2015

Surat Untuk Ayah dan Ibu

Ayah dan Ibu yang kucintai,
Mungkin kalian terkejut membaca surat yang kutulis ini. Sebegitu seriuskah yang ingin kusampaikan, hingga harus ada waktu khusus untuk menulis surat yang kuluangkan? Kenapa aku tak langsung saja mengutarakan isi hati secara lisan?
Jawabannya sederhana. Karena selama ini, ketika aku hendak menyampaikan apa yang aku rasa, Ayah dan Ibu selalu menghindarinya. Kita memang lebih senang berkompromi. Berbicara hal-hal yang tak terlalu dalam, yang tak terlalu menguras perasaan.
Namun sudah saatnya aku angkat bicara kembali. Mungkin kalian telah menebak tentang apa. Bagaimana lagi? Separuh hari-hariku selama ini kuhabiskan bersamanya. Tidak membicarakannya sama saja dengan menganggap separuh hidupku tak pernah ada.
Ayah, Ibu: dia memang terlalu sederhana untuk bisa dibilang sempurna. Namun apakah kesederhanaannya layak jadi alasan untuk menganggapnya tak pernah ada?

Ayah, aku mengerti pentingnya masa depanku untukmu. Aku pun tak lupa, tetesan keringatmu adalah upaya untuk membuatku bahagia.
Setiap hari, sejak aku kecil, aku melihat Ayah berpeluh keringat dari pagi hingga malam, kadang hingga pagi lagi. Aku tahu semua itu Ayah lakukan demi senyumku dan adik-adikku. Ayah tak ingin pendidikanku terlantar, atau manyun karena tak bisa mendapatkan mainan yang diinginkan. Sekuat tenaga, Ayah membuka jalanku meraih cita-cita.
Ayah memang selalu ingin yang terbaik untukku, termasuk dalam urusan pasangan. Aku selalu ingat nasihat Ayah untuk berpikir panjang sebelum jatuh cinta. Meski nampak tak acuh, percayalah, aku selalu mengingatnya. Dan pilihanku yang sekarang ini pun telah kutentukan bukan hanya dengan hati, namun pikiran yang panjang.



Aku tahu sejak dulu: dia dan kita berbeda. Namun, Ayah dan Ibu tak pernah mengajarkanku untuk menghargai orang hanya dari sisi sedangkal uang

Pria itu mungkin jauh dari harapan ayah dan ibu
Aku mengenal dia beberapa tahun yang lalu dalam sebuah kegiatan. Dia, pria itu, perlahan mengambil perhatianku. Walau sejak awal aku tahu akan sulit untuk Ayah dan Ibu menerimanya sebagai pasanganku, kebaikan dan ketulusannyalah yang meyakinkanku untuk berjalan beriringan dengannya.
Pria yang bersamaku saat ini mungkin latar belakang kehidupannya jauh berbeda dari kita. Tak sepertiku yang cukup menunggu kiriman dari Ayah-Ibu setiap bulannya, dia perlu bekerja keras untuk menyintas hari-harinya. Jujur, ini justru salah satu hal yang membuatku merasa ia istimewa. Ketika menyerah menjadi opsi yang begitu mudah, ada berapa banyak orang di dunia ini yang gigih bertahan menaklukkan keterbatasan? Tak banyak, aku kira. Dan di antara yang sedikit itu, ia salah satunya.
Aku justru merasa terhormat bahwa ia mau bersamaku. Aku yang tak pernah tahu makna lelah mencari nafkah, selalu terjamin hidupnya dan bisa bersantai-santai saja – dan ia percaya diriku punya sesuatu yang bisa mengembangkannya.

Bersamanya, hidup adalah urusan yang harus diperjuangkan. Tapi bukankah perjuangan yang sama juga pernah Ayah dan Ibu rasakan?
Mungkin kami akan hidup sederhana dan berjuang, sama seperti kalian dulu
Memutuskan menghabiskan hidup dengannya sama dengan menggulung lengan bajuku dan siap berusaha. Tak mungkin aku mengemis kenyamanan pada Ayah dan Ibu lagi, seperti yang dengan mudah kudapat saat tinggal bersama kalian. Untuk hidup dengan nyaman, kami berdua harus berjuang. Dan karena aku tak dibutakan perasaan, aku tahu perjuangan ini suatu saat pasti akan melewati titik gagal. Hal yang sejak dulu berusaha Ayah dan Ibu jauhkan dari kehidupan anak perempuannya.
Tapi, bukankah perjuangan semacam ini yang pernah Ayah-Ibu rasakan di awal kebersamaan dulu? Aku cukup mengerti bahwa kenyamanan hidup keluarga kita saat ini tak diraih dengan jentikan jari. Saat aku masih lebih kecil, mengapa Ayah harus sering meninggalkan rumah? Mengapa Ibu harus bersusah-payah merawatku sembari menjalani kehidupan kedua di kantornya? Mengapa uang jajan yang kupunya diberi alokasi, dan mengapa aku dimarahi ketika Ayah dan Ibu menilaiku menghambur-hamburkannya? Sebagai keluarga, kita pernah ada di bawah sana. Bukankah ini bukti bahwa masa perjuangan penuh ketidaktentuan itu tak akan berlangsung selamanya?

Kalian tahu aku bukan orang yang mudah dibutakan cinta. Aku paham betul siapa yang kupilih, dan hafal berbagai sifatnya.
Aku tak buta karena cinta
Ayah dan Ibu mendidikku untuk cerdas dalam berpikir. Ibu tentu paham bahwa aku bukan perempuan bodoh yang mudah dibuat lupa daratan karena perasaan. Melihat kegigihanku meraih cita-cita, tekadku untuk menyelesaikan sekolah dan segera mengambil kerja, apakah Ibu bisa mengecapku sebagai anak perempuan yang menghabiskan waktunya hanya untuk memikirkan cinta?
Sebelum menuliskan surat ini, aku telah menimbangnya berkali-kali. Melihat dan mengenal sosoknya membuat akal sehatku berkata dialah orangnya. Sifatnya yang beridealisme kuat dan pekerja keras membuatku terpacu untuk tidak hanya sekedar berpangku tangan. Bersamanya aku tahu apa yang aku inginkan, dan bagaimana cara mendapatkannya.
Dia memang dari keluarga sederhana yang biasa saja. Tapi, dia tahu apa yang menjadi kemampuannya dan mampu menggunakannya untuk sedikit demi sedikit mengubah — bukan hanya hidupnya — namun juga orang-orang di sekitarnya.


Kalian mendidikku untuk mandiri. Takkan pernah aku lepas tangan dan membiarkan pasanganku berjuang sendiri untuk kami.
Aku pun akan berusaha untuk hidupku
Selain pendidikan dan kemampuan, kalian mendidikku untuk tak pernah berserah pada orang lain. Saat ini, aku tumbuh menjadi perempuan mandiri yang juga mampu menghidupi diri sendiri. Meski pria diharapkan menjadi tulang punggung keluarga, aku tak akan sepenuhnya bergantung pada dia yang akan menjadi suamiku kelak. Aku tak akan membiarkan ilmu yang kumiliki mandeg hanya karena berstatus istri.
Jadi kalau dia masih berjuang, aku pun punya cadangan untukku, syukur-syukur untuk kami berdua. Ayah dan Ibu tak perlu khawatir kalau suatu saat aku harus”pulang” karena dapurku dan dia lama tak mengepul.


Dan percayalah, tak ada yang ingin dibuktikan olehnya lebih dari janji bahwa kami akan bahagia bersama
Aku tak akan mengecewakan kalian
Jika ada pria yang paling mencintaiku, sudah pasti Ayahlah orangnya. Mungkin jika kita harus membandingkan, cintanya padaku tak sebesar cinta Ayah. Apa yang telah ia korbankan tak akan pernah menyamai pengorbanan Ayah. Tapi soal masa depan, jangan ragukan tekadnya untuk berjuang. Suatu saat dia juga akan menjadi seorang ayah, dan sama seperti yang Ayah lakukan, dia juga berjuang demi kebahagian anak-anak kami.
Aku tak memaksakan diri untuk bisa bersamanya. Namun bila kami memang ditakdirkan untuk bersatu, kumohon terimalah dia dengan tulus sebagai pria yang akan berjalan seiring dengan langkahku.

Dariku,

Yang selalu kalian banggakan.


http://www.hipwee.com/hubungan/bapak-ibu-aku-tahu-kalian-sayang-padaku-tapi-bolehkah-dia-yang-sederhana-meminangku/

Selasa, 26 Mei 2015

PADA AKHIRNYA..

2 tahun lalu, aku masih seperti biasa melewati hari-hari seperti yang kulalui saat ini
terbangun sebelum adzan subuh berkumandang untuk kemudian sibuk sendiri memulai beraktivitas ke kantor
melewati tumpukan memo, mengerjakannya, mencoreti satu-per satu list pekerjaan yang sudah rampung, dan terkadang dihiasi teguran dan omelan atasanku yang lama, sebelum aku ada di unit legal..

seharusnya hiburan dan pelepas penatku adalah dia yang kusebut sebagai pacar (mantan) ku
tapi kenyataannya rasa excited dan bersemangat untuk menghubunginya semakin menguap saja, seiring dengan kesibukannya yang rasa-rasanya terlihat ambisius dan mengabaikan permintaanku yang aku sendiri bahkan sudah bosan untuk mengulanginya lagi,
"aip, kapan kita nikahnya? aku udah kerja, kamu juga udah. aku lagi proses ambil S2 ku, sambil jalan kan enak kalo kita nikah, daripada pacaran terus banyak mudharatnya"
dan dia pun mungkin sama bosannya sepertiku untuk menjawab, "sabar, aku belum kepikiran nikah, masih terlalu muda ah",
buat laki-laki emang terlalu muda, tapi buat perempuan, umur kami ini cukup.
akibat seumuran. huff.

selang beberapa bulan, kami pun putus, padahal usia pacaran ku dengan mantanku ini cukup lama, 5 tahun..
aku ga bisa menunggu terlalu lama dan dia pun tidak bisa mengiyakan terlalu cepat (menurutnya)

ku jalani lagi aktivitasku seperti biasa dan banyak kuhabiskan dengan keluargaku di tiap akhir pekan, demi membunuh rasa susah move on dan penyakit jelek "mendadak mellow" kalo inget hubungan kami yang sudah selesai..

kemudian, disuatu hari seperti biasa, akupun mengeluh ke teman perempuanku, keluhan yang aku tak pernah sangka akan berdampak sejauh ini
"kak, aku pengen punya pasangan, tapi aku maunya diseriusin, dan kalo bisa yaa dia juga berencana menikah dalam jangka waktu dekat, tahun ini atau tahun depan lah maksimal. ga mesti ganteng, ga mesti kaya, yang penting baik, punya pekerjaan tetap, soleh dan kamu kenal dia baik-baik", "hahaha, ya ampun cin segitu desperatenya ya, yaudah nanti kupikir dulu ya siapa kira-kira temenku yang begitu, tenaang aja"
udah, selesai gitu aja keluhanku hari itu.

guess what, tanpa menungu lama siang itu ada seseorang yang ga aku kenal, bahkan liat namanya pun dahiku berkerut, ini siapa ya.. temenku ga ada yang namanya begini perasaan..
ku accept permintaan pertemanannya di bbm ku, dan sejak saat itu kamipun intens berkomunikasi, laki-laki ini adalah laki-laki yang dikenalkan oleh teman kantorku dan entah kenapa obrolan kamipun mengalir dan seperti tidak ada habisnya,
dan laki-laki inilah yang pada akhirnya meminangku ke hadapan kedua orangtuaku dengan membawa keluarganya

laki-laki yang datang begitu cepat dan begitu mudahnya merubah seluruh hari-hariku
yang selalu berusaha semampunya untuk membuatku bahagia dan sebijak mungkin mengajariku untuk menjadi lebih baik tanpa terkesan menggurui
laki-laki yang mampu menutup semua kekuranganku karena kepandaiannya dalam berhitung dan bermain angka sangatlah berlawanan dengan lemotnya otakku ketika dihadapkan dengan angka-angka
yang membuat senin sampai jumatku terasa lebih lama kulalui karena aku selalu tidak sabar menunggu ia menghampiriku di akhir pekan
laki-laki yang dekat dengan adik-adikku karena setiap kami berkencan ia selalu merayu adik kecilku untuk ikut bersama kami dengan iming-iming makan eskrim yang selalu jadi jurus andalannya
laki-laki yang bisa berjam-jam menghabiskan waktu mengobrol dengan ayahku dan entah apa yang mereka bicarakan, mungkin ia melakukannya untuk membunuh rasa bosan menungguku berdandan
laki-laki yang pandai mencuri hati ibuku dengan berbagi gifts kecil untuk ibuku hingga akhirnya ibuku pun luluh dan merestui kami
laki-laki yang akhirnya berjanji akan berusaha menjadi imam yang baik untukku dan keluarga kecil kami kelak

sumringah banget ga sih senyum aku pas acara temu keluarga besar kami :))

laki-laki yang dengan sabarnya meladeni seluruh ocehan dan permintaanku untuk acara pernikahan kami yang rencananya akan kami langsungkan sebelum akhir tahun ini, insha Allah

terima kasih ya,
Rega Natara..
:)

Senin, 25 Mei 2015

Review Wirasti Catering, (ternyata) mengecewakan..

Sebenarnya aku ga mau nulis review detail Wirasti Catering di postinganku sebelumnya
karena kupikir yah buat apa menceritakan hal yang kurang berkenan ke orang lain, lebih baik kusampaikan ke pemilik catering supaya beliau bisa memperbaiki kualitas makanan dan pelayanannya..
tapi ternyata, hal yang kucoba kutahan untuk ga mengkritik terlalu banyak ternyata malah bikin gondok aku di kemudian hari,

jadi ceritanya kantorku ngadain acara semacam pisah sambut untuk ibu wakil kepala divisiku, dan aku bilang ke salah satu temenku yang ngurusin konsumsi untuk acara, daripada pusing-pusing mending pake catering aja, dan aku cerita kalo kemaren acara nembungan dirumahku aku pake Wirasti Ctaering,
singkat cerita dipakelah Wirasti ini di acara kantorku
kaget banget pas liat menu yang disajiin sebegitu variatif dan banyak, daripada yang disajiin pas acara dirumahku
sebagai contoh, di rumahku dia cuma kasih menu standar (banget) nasi putih, nasi goreng, ayam gulai, rolade daging, kakap pedas manis, sop ayam dengan potongan ayam yang kecil dan jus mangga yang aku rasa ini cuma sirup mangga aja karena ga ada tekstur jusnya sama sekali dan juga puding coklat + fla
itu aku kena charges 70.000/pax , lumayan kan bok
oke sampe disitu aku ngerasa no worry karena ga ada perbandingan dengan menu orang lain

tapi pas sajian di acara kantor dengan menu nasi bakar, sate lilit, dendeng balado, ayam bumbu kuning, sayur lodeh, tekwan, buah, dan es dawet. agak cengoklah ya aku didepan hidangan itu sambil ngebatin, gile kemaren gue disodorinnya menu standar banget kok ini wow gini ya, okelah kupikir mungkin paket ini harganya lebih mahal
aku tanya2 lah ya ke temenku yang kurekomendasiin buat pake wirasti kalo dia kena harga berapa per pax untuk acara dikantor, dan dia jawab "gue kemaren dapet 60.000/pax aja bella"

WHAT? PARDON ME?
.
paketan yang gue pake dirumah jauh lebih mahal 10.000/pax dan menu di gue standar abis

ISTIGHFAR KENCENG

aku langsung confirm via sms ke bu tatiek yang mana beliau ini adalah si empunya catering dan ku sampaikan bahwa aku ga abis pikir aja kenapa dikantor aku menunya bisa begitu wow dengan harga jauh dibawah yang dia kasih ke aku dan menupun jauh lebih variatif di acara kantor aku
si bu tatiek dengan tanpa minta maafpun, dengan lempengnya ngejelasin bahwa ya emang dia kasih special kekantor aku karena dia lagi promosi biar bisa dipake terus sama kantorku

HELLOW IBU, yang ngerekomendasiin ke kantor untuk pake catering sampeyan itu GUE loh yaa
dan tanpa berdosa dan tanpa minta maaf, lempeng aja pembelaannya ke semua keluhan aku
biar giamanapun kan aku customer dan aku punya mulut ya, ilmu gethok tular alias promosi by mulut customer kan bisa ngebuka pintu-pintu rejeki lain, bukan berarti karena aku customer acara rumah jadi seenaknya aja gitu totalitas pelayanannya

ah cukuplah pake wirasti catering, sekali ini aja
kecewa se kecewa kecewanya
huff..

Senin, 18 Mei 2015

NEMBUNG (JAVA VERSION)

Walhamdulillah Wasyukurillah Wanikmatilah

tanggal 16 Mei 2015 kemarin sudah resmi ditembung oleh keluarga mas ega,
hehe..

agak riweuh emang ngurusin printilan macem, cateringnya nanti pake yang mana, hantaran balik untuk keluarga si mas apa aja, undangannya siapa aja mengingat ini acara keluarga sebenarnya tapi tetep harus ada saksi dari para tetangga dan pihak masjid sebagai yang kami hormati di lingkungan perumahanku belum lagi gank ShoCan (Sholehah Cantik)nya si mama sebagai ibu-ibu pengajian di perumahan yang kata mama harus banget diundang, dan alhamdulillah acara berjalan lancar walau ada sedikit missed tapi toh ga mengurangi niat kita buat tetep nikah kan :p

perihal catering, agak susah juga nyarinya karena acaraku kurang lebih ada 35 orang dan pesen catering kira-kira untuk 50 orang, rata-rata catering maunya min. 100 pax dan kalo dibawah 100 pax kena charges 10% per pax nya, hiks mayan kan ya chargesnyaa :( dikala lagi galau browsing-browsing dikantor, si kakak evrien nyeplos buat pake Wirasti Catering, , dan alhamdulillah deal sama Wirasti Catreing ini untuk 50 pax tanpa pake charges even aku pesen dibawah 100 pax plus dianterin test food 3 kotak makanan, rasanya sih ya standar ajalah meskipun menurut aku pribadi rasanya kurang nendang, sebatas oke lumayan tapi pelayanannya lumayan, sebelum acaraku mulai jam 10 semua hidangan udah beres beserta mini decornya, cantik juga even acara ini sederhana aja dirumah :D dan setelah acara, makanan masih nyisa lumayan banyak yang pada akhirnya sama si mbak lastri (embak andalan) dibungkusin buat keluarga si mas beserta tamu-tamu, plus tetangga yang ga dateng dan itupun masih nyisa banyak dirumah.

okey, untuk hantaran balik ke keluarga si mas, aku sama mama berburu dikala subuh buta, iya serius sebelum subuh malah, ke pasar subuh senen which is ini tempat jualan kue terkomplit dan para pedagang kue seantero jakarta banyak kulakan disini, kulakan itu bahasa jawa dan aku gatau bahas indonesianya apa hahaha. bayangkan, sekotak gede lapis legit yang harganya suka bikin nyesek disana cuma separo harga aja dan rasanya endeus, ah murce sistaahh.. belum lagi ada roti buaya sepasang yang bikin gatel pengen dibeli juga, tapi ya mengingat aku adalah pihak perempuan dan roti buaya itu biasanya untuk adat betawi, ya ga matching lah ya kubeli itu si buaya x) dan hantaran lainnya adalah buah-buahan yang eblinya sih di pasar deket rumah aja plus dibungkus parcel gitu, ah cantiknyaa

acara nembungan ini emang sengaja ga pake tuker cincin layaknya capeng-capeng lain, somehow ya pengen juga tapi ortu menyarankan lebih baik tidak karena ya beliau belum nemuin sunnahnya, okelah nurut aja aku, apalagi si mas, bisa2 gagal sunting kalo si mas ngeyelan (amit2)

ternyata, become a bride to be itu membahagiakan
baru kali ini ada rasa repot yang menyenangkan
apalagi setelah ini si mas ngajakin belanja-belanja seserahan dari ujung kaki ke ujung kepala dan itu bebas tak bersyarat, terserah mbak tya aja intinya
gimana ga sayang :'p

Kamis, 07 Mei 2015

Ayahku, iya dia ayah kebanggaanku

ayah selalu bangun pukul 04.20 tepat disaat aku terbangun juga setiap harinya,
oh tapi aku hanya melakukan rutinitas bangun sepagi itu hanya untuk senin-jum'at karena lokasi rumahku yang sebenernya tidak terlalu jauh dengan kantor tapi misteri macetnya jakarta hanya dengan selisih waktu beberapa menit itu mengerikan untukku, maka kurelakanlah bangun sebelum adzan subuh berkumandang dan bergegas mandi..
sedangkan ayah,
ayah terbangun, membersihkan diri di kamar mandi, berwudhu dan kemudian berjalan kaki menuju masjid untuk shalat subuh berjama'ah
sementara ayah menuju ke masjid, akupun bersiap diri untuk berangkat dan terlebuh dahulu menunggu iqamah subuh untuk segera shalat subuh,

ayahkulah yang selalu iqamah di masjid perumahan kami setiap harinya, setiap hari kerja ia sengaja mempercepat iqamah karena ia tak mau membiarkanku aku menunggu terlalu lama di depan masjid dan akhirnya terburu-buru mengejar omprengan langgananku yang selalu tepat waktu itu

selepas ayah iqamah, akupun shalat subuh dirumah dan lekas turun ke garasi, mengeluarkan mobil dan mengendarainya menuju masjid, ya aku menunggu ayahku selesai berjama'ah subuh
setelah salam pada tahiyat akhir, ayah tidak berdoa terlalu lama, bukan.. bukan karena ayah malas berlama-lama, tapi ayah tidak mau putrinya ini menunggu terlalu lama di dalam mobil di depan masjid

ah ayah, maafkan anakmu ini yang sampai sebesar inipun masih saja merepotkan ayah

pukul 05.00, ayahpun mengantarku ke islamic, islamic itu tempat dimana aku biasa naik omprengan setiap paginya..

sesampainya disana, kusalimi ayahku kemudian akupun turun dan selalu berucap "makasih ayaah", sebagai kompensasi yang bahkan seujung kukupun belum sebanding dengan apa yang ayah lakukan demi putrinya ini setiap harinya

Pukul 18.00
BBM dari ayahpun selalu berbunyi seperti ini kurang lebih, "nak, sudah pulang?", ayah hanya memastikan aku pulang dari kantor jam berapa untuk menyesuaikan waktu pulangnya juga agar ayah bisa menjemputku lagi, di islamic.. ya islamic ini titik pertemuan kami, baik saat ayah mengantarku ataupun menjemputku,jarak islamic dari rumahku tidak terlalu jauh, hanya sekitar 7 menit..

maka, ayah pun selalu menungguku disana agar setiba aku di islamic dan turun dari omprenganku, ayah dan aku bisa pulang bersama kerumah dan makan masakan mamaku bersama sepulang kerja

mengingat lokasi kantorku lebih jauh dari lokasi kantor ayah, maka ayahlah yang sering tiba di islamic terlebih dulu, dan menungguku, bahkan hingga ayah jatuh tertidur mungkin karena ayahpun lelah bekerja
setiba di islamic, akupun menuju tempat dimana mobil ayah parkir menungguku, dan ah hatiku rasanya yah begitulah, aku tidak bisa menjelaskan rasanya, saat kulihat ayahku dengan setia menunggu putrinya sampai untuk pulang kerumah bersama
padahal kalau ia mau, bisa saja ia pulang kerumah duluan dan beristirahat
tapi ia tidak mau, ia selalu bersikeras menungguku dan pulang bersamaku kerumah

ayahku
seingatku sejak aku bayi hingga aku berusia 23 tahun saat ini, ayahlah laki-laki yang setia padaku, memperlakukanku dengan baik, mengupayakan seluruh kemampuan terbaiknya untuk kepentingan anak-anaknya, mengantar jemput aku dan adik-adikku, semua selalu ia selipkan dan sesuaikan ditengah-tengah kesibukannya bekerja

maka, jika ada laki-laki yang hendak menggantikan posisi ia, jelas laki-laki itu tidak akan pernah bisa
ia pahlawanku, lelaki terbaikku
setidaknya, laki-laki yang akan mendampingiku nanti akan mendapat tempat baru dan bukan menggantikan tempat ayahku
ya, laki-laki yang selama ini kurasa cukup mampu berperan sedikit banyak sifat dan lakunya seperti ayahku
insha Allah

Selasa, 28 April 2015

Our Venue : Gedung ANTAM (2)

kyaa capeng-capeng yang lagi pada googling fotonya gedung antam pasti penasaran kan (sebelum survey)
aku sih biasa nya sebelum kudatengin selalu ku browing di web
biar ada gambaran venuenya bakalan gimana

untuk Gedung Antam, here is the pic yaa

ini bagian depan sebelum ngelewatin lorong masuk ke main venue tempat dimana pengantin berada
dan aku selalu suka wedding venue yang ada lorongnya
kita bisa hias lorong itu secantik mungkin dengan bunga juntai dan foto-foto aku sama si mas
HAHAHA

ini lobby utama gedung

ini tangga setelah lorong buat naik ke main venue, cantik banget yaaa


daaaan ini diaaaa tempat kita si pengantin bakalan mejeng berjam-jam :')

gitu aja sih, dan dengan gitu aja kok aku udah bahagia yaaa
:p

Our Venue : GEDUNG ANTAM

Tanggal itu akhirnya ditetapkan juga oleh Marketing Gedung Idaman
HAHAHA

sebagai keluarga jawa, ya emang ortu aku masih nganut paham ngitung weton yang baik
apalagi untuk menikah
tapi berhubung sekarang kita stay di jakarta dan akan melangsungkan pernikahan aku dan si mas di jakarta
mau ga mau kita berpikir ulang buat itung weton
kenapa?
persaingan gedung dijakarta ini luar biasa loh
jadi yaah akhirnya ortu aku dan ortunya si mas berkesimpulan bahwa semua tanggal itu baik menurut Allah,
ga ada satu hari pun yang ga diberkahi Rahmat Allah SWT

LUAR BIASA :')

Dan the venue is..

GEDUNG ANTAM,

yey barakallahu, saat lagi hopeless2 nya sama tanggal gedung yang cuma nyisa di hari sabtu padahal ayah aku pengen banget di hari minggu,
tiba-tiba aja saat aku confirm ke marketing antam kalo yasudah mba kuambil dulu aja hari sabtu itu
mba yetty as a marketing ngasih tau kalo ada yang cancel di hari minggu
dan itu tanggal cantik, menurut aku

25102015

cantik kan yaa, 25 Oktober 2015 which is on sunday..
segala puji bagi Allahu Rabbi :)

Kenapa Gedung Antam?

setelah minggu kemaren keliling-keliling sama ayah mama dan lala buat nyari gedung, ke patrajasa dan antam
pilihan hati kita berlabuh di antam
gedung ini cantik sekali, dengan lampu kristal dan celling yang tinggi
serta karpet yang empuk yang gabakal bikin sepatu kaca tetamu aku lecet hahaha

dan patrajasa?
so sorry, tapi kita kurang prefer aja karena menurut ayah parkirannya kaya gedung ITC dan kurang rapih

Buat capeng-capeng yang masih galau gedung, pasrahin aja sama Allah SWT, we do the best and let Allah do the rest

kabar baik itupun dateng setelah aku gundah gulana di sujud dhuha senin pagi itu
miracle is real eniwei :))


Rabu, 22 April 2015

Central Javanesse Wedding Costume

Putri Jawa

berhubung keluargaku pure jawa tengah tulen dan ehem (pardon my narsis) yaah gini-gini aku mantan puteri semarang dan puterinya jawa tengah (di masa muda), jadilah kita memutuskan untuk pake baju ada solo puteri,

kenapa sih lo ga pake kebaya modern ala bunda anne avantie secara ya beliau designer kota lo sendiri ?
simple, buat aku baju adat tradisional itu terlihat amazing dan sakral

bludru item ala pengantin jawa dipadukan dengan paes ageng yang artistik itu bikin pesona wanita jawa tiada tertandingi, kataku sih :p

penampakan dari our future costume kira-kira seperti ini :



terus apakabarnya keluarga si mas yang totally sundanesse abis?

maaf ya mamah camer nan cantik dan emang perias penganten sunda,
calon anak wedhoknya ini kekeuh pengen pake adat jawa tengah

segala adat jawa semacam siraman, pengajian, dodol dewet, etc is beautiful


dan ayah request untuk segala macam adat jawa itu harus dilakukan
okelah seneng aja sih

proud to be javanesse girl, are you? :))



WEDDING VENUE, CATERING, DAN (UJIAN) KESABARAN

Masih aja berkutat sama kerjaan kantor yang numpuk, jadwal kuliah di weekend yang nyita waktu banget mengingat lagi prepare wedding untuk akhir tahun ini, daaannn discuss atas bawah kanan kiri (re : keluarga, mas, dan keluarga mas) tentang blablabla nya nikah

jadi, mama aku mempersempit pilhan venue hanya untuk :

1. Patrajasa
2. Bidakara Hotel
3. Balai Kartini
4. Antam

mengingat gedung-gedung ini adalah kriteria yang mama dan ayah banget, berkarpet, cellingnya tinggi dan ehem mewah, strategis, dan (sedihnya) harganya yaa pricey buat kantong pribadi aku dan mas ega
mungkin standar buat kantong ortu kita, tapi kan yaahh eman-eman aja gitu :(

baiklah, dimulai dari Patrajasa
mamaku dan ayah emang udah fall in love sama interior hall nya patrajasa yang biasa dipake buat wedding, as we know lantainya yang berkarpet dan lampu2nya yang uwow banget emang bikin ini ruangan cantik sekali, ditambah adanya gordyn2 tinggi yang bikin berasa kalo lagi wedding didtu tuh ala2 wedding istana gitu, haha kata aku sih


telepon ke patrajasa (mba retno) dan dapet tanggal kosong di 2015 ini bener2 di akhir tahun banget masa,
26&27 Desember 2015, oh my itu kan orang udah pada berlibur yaa :(
tapi tetep booking aja lah ya sambil rencananya weekend ini mau kesana sama mama dan lucky me catering yang mau perform adalah Nendia Primarasa, which is catering ini emang yang paling komunikatif dan instens kabar2an sama aku, mas ado marketing nendia rajin banget nge whatsapp buat merayu2 testfood hahaha

dapet harga Rp. 24.200.000,- untuk tahun 2015
okelah bolehlah
ada harga ada rupa, 


2. Bidakara
Bidakara ini lumayan strategis dan terkenal ya di kalangan capeng2, mengingat letaknya yang strategis sebelum patung pancoran, kalo dari arah tangerang dia di sisi kiri jalan
oke cuss lah ya kita telepon2 marketingnya
available di tahun ini di tanggal 18 Okt 2015 untuk siang dan 24 Okt 2015 untuk acara siang
jadi si Bidakara ini sistemnya hotel package weddingnya, untuk sabtu siang, sabtu malam, dan minggu siang WAJIB pake packagenya dia, tapi kalo acara kita minggu malem boleh kok kalo cuma mau sewa gedung aja, di 2015 ini harga yang kudapet Rp. 42.900.000,-



hening




oke, aku coret langsung dari listku, harganya TOO PRICEY sih :(


3. Balai Kartini

telepon marketingnya dan secepat kilat di email sama dia proposal harga balai kartini yang sistemnya emang wedding package jadi harus pake catering dan segala macem dari dia,

buka email, baca proposal, kemudian mbrebes mili alias terharu
harganya itu loh, agak menyesakkan kantong (pribadi)

baiklah, print aja dulu itu proposal dan pulang kantor langsung tunjukkin ke mama,
mama biasa aja gitu liat harga packagenya :/

tapi udah ga minat sama si balai kartini ini, too eman-eman sama harga segitu kan ya :(

FYI aja, buat capeng berbudget lebih dan bukan tipe peng- eman-eman macem aku sih, balai kartini sebenernya boleh juga kok, cantik dan strategis


4. ANTAM

tadinya ga kepikiran sama si antam ini, kalo bukan gara2 mama yang mengajukan nama gedung ini mungkin ga akan juga ngelirik
bukan, bukan karena gedung ini not recommended
tapi kayaknya mihil deh, kayaknya sih.. duh ya tya, belum ditanya udah suudzhan aja


cantik yaah langit-langitnyaa :))



penampakannya dari pinggir jalan tol JORR keliatan banget sih

daaan aku jatuh cintaa, cinta sama antaaamm
strategis banget kalo dari rumahku di serpong tangerang,
buat yang di jakarta juga gampang kok ngejangkau gedung ini, kapasitasnya bisa sampai 1200 an 
daan parkirnya luas, aah indahnyaaa
telepon ke marketingnya dan dapet tanggal yang ini nih boleh banget abis
di harga 20 jetian kurang dikit

rencananya sih minggu ini mau ke antam dan dp gedung ini,
doakeun yaa ini jodoh aku dan si mas

karena ternyata memilih gedung itu sungguhlah penuh dengan drama
kita udah milih gedung A, suddenly our parents ignore it
:(
ortu milih gedung B, kitanya yang megap2 liat harganya
:(
mempengaruhi mood banget soalnya kalo pas lagi berseberangan pilihan,
para lelaki dikantor yang biasanya iseng dan akunya selow aja, mendadak jadi aku judesin dan jutekin seharian, 
seneng sih ngeliat mereka pasang tampang ala2 guilty feeling hahaha
dan kesenewenan seharian itu disponsosri oleh balada gedung yang ga rampung2


maapkeun yah :p






Minggu, 19 April 2015

MARRIAGE PREPARATION

and finally..

for anything i did before i told you about our marriage preparation,
one statements only please,

PUSING PALA BARBIE

jadi begini,
aku dan si mas memutuskan untuk menikah ketika awal kita pacaran
iya awal pacaran,

pacaran terlalu lama kadang ga menjamin juga sih dia bakal jadi teman duduk-duduk manja di pelaminan

di akhir tahun 2014 kita udah mulai nyusun-nyusun kira-kira mau seperti apa nikah kita nanti,
ya gedung dimana, ya cateringnya apa, ya pake adat apa
untuk masalah adat, syukur alhamdulillah si mas banyak ngalah
dia ga masalah harus pake adat jawa solo puteri dan ga memaksa aku untuk bersiger ria seperti adatnya mas yang sunda sekali

nabunglah ya kita, dari awal pacaran kita udah bikin nih rekening bersama untuk nyisih-nyisihin gaji kita
lumayanlah, buat pegangan kita
nikah bermodal (dikit) haha :p
as we know and the whole world know

nikah di jakarta itu mehong cyin,
gedungnya sih terutama
kalo catering, bisa disesuaikan, karena banyak pilihannya
tergantung budget kita aja

dan balada pencarian gedung, ada di next post ya..

cheer up bridezilla :))