Selasa, 15 September 2015

RUMAH SELANJUTNYA

"yang penting itu kehidupan setelah menikahnya, mau tinggal dimana kalian?"

pertanyaan itu lagi, seperti bisul yang tiba-tiba muncul saat lagi enak-enaknya santai dikala liburan
ditengah persiapan pernikahan kami yang makin mendekati hari H, pertanyaan seperti itu kerap muncul, dari teman, dari keluarga dan terutama dari orangtuaku.
aku yang bekerja di jakarta dan masih berusaha menyelesaikan studi S2 ku di jakarta dan mas yang bekerja di tasikmalaya tentu memunculkan pertanyaan, lalu mau tinggal dimana?

untuk sementara sampai dengan studiku selesai, aku masih akan tetap tinggal di jakarta dan mas akan tetap tinggal di tasik. iya, kami akan menjalani long distance marriage setelah honeymoon nanti
tapi hal itu tidak akan berlangsung lama, menurut prediksiku akhir tahun ini studiku akan selesai dan itu berarti kami hanya akan menjalani waktu long distance marriage selama 2 bulan sampai dengan kelulusanku
kuharap kampus akan menepati janjinya untuk masa studi yang ditempuh memang akan berakhir pada desember tahun ini

lalu, mau tinggal dimana?
jujur saja, sampai dengan detik ini kami belum memutuskan, tapi kami sudah memiliki 2 alternatif kota untuk kami tinggali yaitu semarang dan tasikmalaya
ya, aku ingin pulang ke semarang, merasakan kenyamanan hidup bekerja tanpa dijebak rutinitas berangkat sehabis subuh dan pulang saat malam menjelang, demi menghindari macet jakarta
kota dimana aku menghabiskan masa remajaku dan tumbuh besar disana
masalah rumah? untuk sementara kami tidak memusingkan hal itu
orangtuaku yang saat ini menetap di tangerang, memiliki 3 rumah disana, lokasi dan tempatnya pun nyaman sekali, jadi kami bisa bernafas lega

kemudian, pilihan selanjutnya ; Tasikmalaya
yak, tentu saja karena ini kota kelahiran dan homebase nya si mas dan keluarga
kota kecil yang sangat tenang
tenang dalam arti yang sebenar-benarnya, kecamatan didaerah rumahku di semarang aja masih lebih rame daripada kotanya si mas menurutku, hehe
tapi aku sukaa sekali, aku bisa berangkat ke kantor dengan menggunakan becak, masih bisa makan siang dengan nasi tutug oncom seharga 2 ribu rupiah, aku pasti bisa berhemat banyak hehe
rumah tinggal selama disana? aku tidak begitu khawatir karena kami yakin kami bisa membeli rumah sendiri disana, rumah mungil di kota kecil kami masih yakin bisa membelinya, walau dengan mencicil kan :p

satu hal yang kubayangkan apabila aku memilih tasikmalaya sebagai kotaku, orangtuaku pasti berat hati melepaskanku dan untuk menjangkauku disana bukan perkara mudah, jalan yang dilalui cukup menguras tenaga untuk orangtua dan hanya bisa ditempuh dengan jalur darat dari jakarta

maka dari itu, sampai detik ini kami sendiripun masih memikirkan akan tinggal dimana kami nantinya?
bagiku, dimanapun kami tinggal, tidak menjadi masalah untukku
aku akan tetap menghargai keputusan mas ega, mau dibawa kemana istrinya kelak, toh selama aku berada didekatnya, dimanapun itu, aku tetap merasakan rumah yang sesungguhnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar